Senin, 13 Mei 2013

MABDA SIYASI PKB


Mabda’ Siyasi (pondasi) politik PKB , berjumlah 9 seperti jumlah bintang yang terdapat di lambang partai. Isi pokok-pokok mabda’ Siyasi PKB yaitu ;

1. Cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI
* mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, adil, makmur , sejahtera, bermartabat dan sederajat dengan bangsa lain di dunia serta pemerintahan NKRI

2. Cita-cita PKB tentang Bangsa
Bangsa yang dicita-citakan PKB adalah bangsa yang :
- Terjamin HAM
- Dapat dipercaya setia dan tepat janji
- Mampu memecahkan masalah sosial yang dihadapi
- Bersikap dan bertindak secara adil dalam segala hal
- Suka tolong menolong dalam kebijakan
- Konsisten menjalankan yang telah disepakati bersama
- Menegakan prinsip musyawarah
- Meletakan persamaan derajat di depan hokum

3. Misi utama dan Pilihan pendekatan
Mewujudkan tatanan masyarakat yang beradab sejahtera lahir dan batin bagi setip warga negara. Pola pendekatan yang dilakukan adalah amar ma’ruf nahi munkar. Ciri-ciri masyarakat yang beradap yaitu terpelihar jiwa raga, terpenuhi kemerdekaan dan terpenuhinya hak-hak dasar manusia.

4. Kekuasaan sebagai alat Perjuangan
Fakta menunjukan, selama masa orde baru , kaum NU seakan anak yang tidak diinginkan. Guru ngaji diawasi, mengisi pengajian harus lapor polisi dan masah banyak lainnya. Akan tetapi, sewaktu Gusdur menjadi Presiden , semua orang tiba-tiba mengaku NU, mengelu-elukan NU dan bangkitlah martabat warga NU.

5. Kekuasaan sebagai Amanah Allah
Kekuasan memang melenakan , sperti Fir’aun yang mengaku Tuhan karena berkuasa yang begitu lama. Dalam Al-Qur’an Allah Berfirman “sungguh manusia akan menjadi semena-mena manakala merasa dirinya berkuasa”. Firman lainnya Allah mengatakan “katakan(wahai Muhammad) Allah-lah Maha raja-raja, yang memberikan kekuasaan kepada orang yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan dari orang yang dikehendaki”.
Atas dasar itulah PKB memandang bahwa kekuasaan adalah amanat Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan kelak dihadapn-NYA.

6. Kekuasaan untuk Rakyat
Sesuai slogan demokrasi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, dan seharusnya kekuasaan digunakan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan dan kemakmuran rakyat. Agar kekuasaan bisa dikontrol, maka harus dibatasi dan dijalankan seuai institusional.

7. Pancasila sebagai Asas dan Ukhuwah sebagai Jiwa Perjuangan
Mengapa Pancasila bukan Islam yang menjadi asas??
Karena kita hidup di NKRI dengan beragam suku, ras, agama, budaya. Hal ini yang dijadikan dasar oleh para Founding Fathers untuk merumuskan Pancasila sebagai Dasar Negara RI.
Dalam sejarah ada pemaksaan Islam menjadi dasar negara melalui ‘Piagam Jakarta’ dalam sile pertama (Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) hal tersebut justru mengancam perpecahan dimana-mana. Dari sisi agama akan ada reaksi keras dari non-muslim. Atas dasar ini dalam tradisi NU ada 3 konsep untuk menjalin hubungan antar warga ; mengembangkan tali persaudaraan antar sesama dengan ikatan keagamaan (ukhuwah diniyah), kebangsaan (ukhuwah wathoniyah) dan kemanusian (ukhuwah insaniyah).

8. Partai Politik bercorak Humanisme Religius
Ada 3 komunikasi yang melingkupi manusia dalam kehidupannya ; hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan alam. Politik bagian dari hubungan manusia dengan sesama manusia(insaniyah). Dengan prinsip Insaniyah, PKB menegaskan bahwa dalam setiap mengambil kebijakan maupun langkah politik berlandasan nilai-nilai Islam.

9. PKB sebagai Partai Terbuka dan Independen
Menjunjung tinggi ke-Bhineka Tunggal Ika-an masyarakat Indonesia , PKB membuka seluas-luasnya bagi berbagai kalangan untuk bergabung menjadi kader PKB serta membesarkannya tanpa harus membedakan suku, bahasa, agama dan budaya. Independen disini bukan berarti siapa saja boleh intervensi dan mengatur seenaknya, hanya orang PKB-lah yang berhak mengatur PKB.

#sumber dari : Pelatihan bagi Kader Militan PKB ; Andi M. Ramly